7 Franchise Game Gagal yang Menghilang dari Pasaran Gak Laku!
Sekarang, kalau kalian masuk ke bioskop manapun, akbar kemungkinan kalian akan menemukan poly film yang tergabung ke franchise eksklusif.
Entah itu sekuel, spin-off, reboot, atau cinematic universe seperti Bumilangit atau MCU, sporadis ada film yang berdiri sendiri.
Nah, di dunia video game jua seperti itu, geng, dan banyak banget video game yg umumnya tergabung ke franchise yang lebih akbar.
DAFTAR ISI
- Franchise Game Gagal yang Menghilang Dari Pasaran
- True Crime/Sleeping Dogs
- Advance Wars
- Tom Clancy's HAWX
- Dead to Rights
- Dino Crisis
- Army of Two
- Crash Team Racing
7 Franchise Game Gagal yang Menghilang Dari Pasaran
Seperti film The Lone Ranger menurut Disney yang sebagai kegagalan akbar pada box office, banyak pula franchise video game yang gagal di pasaran.
Biasanya sih, franchise yang ada di sini awalnya mampu meraup uang tapi seiring menggunakan berjalannya ketika, mungkin lantaran kurang penemuan atau kualitas yg menurun, akhirnya sebagai kegagalan.
Nah, di kesempatan ini Jaka akan membahas 7 franchise game gagal yang menghilang berdasarkan pasaran!
1. True Crime/Sleeping Dogs
Setelah kesuksesan game Grand Theft Auto III, timbul kenyataan GTA clone pada mana poly game mirip yg muncul pada pasaran, galat satunya adalah seri True Crime yang timbul di tahun 2003.
Berbeda menggunakan GTA, seri True Crime berdasarkan developer Luxoflux menempatkan pemain pada sisi polisi jadi kalian nggak bisa terlalu bebas berbuat kekacauan.
Setelah kegagalan game ke 2, True Crime: New York City, kiprah developer pindah ke tangan developer United Front Games & berganti nama sebagai Sleeping Dogs pada tahun 2012.
Sayangnya, meskipun dipuji kritikus, penjualan game tadi nir mencapai ekspektasi dan sampai sekarang, franchise ini sudah nir pernah terlihat lagi.
dua. Advance Wars
Developer Intelligent Systems yg dimiliki oleh Nintendo waktu ini populer lewat seri taktik RPG mereka, Fire Emblem.
Tapi, mereka pula mempunyai satu seri game taktik lainnya yaitu Advance Wars yg dulu sempat menyambangi konsol handheld Gameboy Advance dan Nintendo DS.
Sayangnya, dua game Advance Wars di Nintendo DS, Dual Strike & Days of Ruin, mempunyai penjualan yg sangat rendah.
Setelah seri popularitas Fire Emblem melejit melalui game Fire Emblem: Awakening, Intelligent Systems memilih buat fokus di seri Fire Emblem.
tiga. Tom Clancy's HAWX
Kalau membicarakan game pesawat, kita niscaya teringat menggunakan seri Ace Combat dari Bandai Namco akan tetapi di tahun 2009, Ubisoft mencoba masuk pada pasar tadi.
Mereka mengeluarkan Tom Clancy's H.A.W.X, game pesawat seperti menggunakan Ace Combat yg masuk ke franchise Tom Clancy milik Ubisoft.
Sayangnya, Ubisoft dipercaya gagal dalam membuat tiap pesawat di game ini terasa berbeda jadi kalian nggak memiliki alasan buat mencoba pesawat lainnya.
Makanya, sehabis perilisan game Tom Clancy's H.A.W.X dua di 2010, Ubisoft mengabaikan seri ini dan kembali ke genre tembak-tembakan yg telah sebagai khas seri Tom Clancy.
4. Dead to Rights
Setelah kesuksesan game Max Payne menurut Remedy di tahun 2001 yang memiliki fitur bullet time ala film The Matrix, fitur ini jadi mulai banyak timbul di game lainnya.
Salah satunya merupakan game Dead to Rights dari Namco yang mengusung aliran third-person shooter dengan bullet time yang timbul di tahun 2002.
Game pertama dari seri ini relatif sukses lantaran di sini, karakter polisi Jack Slate ditemani sang partner anjingnya, Shadow.
Sayangnya, game ini nggak memiliki cerita yg berkualitas misalnya Max Payne yang mempunyai elemen noir. Hingga dalam akhirnya, selesainya direboot di tahun 2010, seri ini menghilang menurut pasaran.
5. Dino Crisis
Penasaran apa yang terjadi apabila zombi pada Resident Evil diganti menggunakan dinosaurus ganas? Hasilnya adalah seri Dino Crisis, geng!
Lantaran dibentuk oleh developer yg sama, Dino Crisis awalnya berhasil mengulang kesuksesan Resident Evil.
Tapi, game Dino Crisis 3 dievaluasi terlalu melenceng jauh karena bertempat pada luar angkasa dan musuh utamanya merupakan adonan dari DNA beberapa dinosaurus.
Hal ini tidak sinkron jauh dengan Resident Evil 4 yang meskipun memiliki banyak inovasi, masih memiliki hubungan erat dengan game pendahulunya.
6. Army of Two
Di tahun 2006, Epic Games berkolaborasi menggunakan Microsoft untuk membuat Gears of War, game cover-based third-person shooter yang sebagai sukses besar pada pasaran.
Akhirnya, poly game yg mengikuti jejak seri tadi, seperti seri Uncharted dari Sony & seri Army of Two menurut Electronic Arts (EA).
Awalnya, seri ini memiliki reputasi baik lantaran memiliki poly fitur koperatif antar dua pemain dan elemen humor yang nyeleneh.
Sayangnya, EA mulai menghilangkan elemen humor pada sekuelnya yang menciptakan seri ini menjadi sekadar versi 'murahan' dari Gears of War yg membuat seri ini akhirnya menghilang.
7. Crash Team Racing
Untuk menyaingi kesuksean Mario Kart berdasarkan Nintendo, Sony menetapkan buat membuat game yang mirip dari maskot mereka, Crash Bandicoot.
Berkat keahlian developer Naughty Dog, game Crash Team Racing sukses akbar karena memiliki gameplay & grafis berkualitas tinggi dan Adventure Mode yg inovatif.
Sayangnya, Naughty Dog lepas tangan berdasarkan seri Crash & sekuel Crash Nitro Kart dan Crash Tag Team Racing dikembangkan oleh developer yg tidak sinkron dengan kualitas yang jauh di bawah game pendahulunya.
Tapi game pertama seri ini diremake pada tahun 2019 menggunakan judul Crash Team Racing Nitro-Fueled yg mendapat sambutan hangat jadi ada kemungkinan franchise ini balik ke kejayaan.
Akhir Kata
Itulah, geng, daftar 7 franchise game gagal yg menghilang berdasarkan pasaran. Memang mengulang kesuksesan itu sulit yang membuat pencapaian Nintendo itu sangat spesial .
Franchise seperti Zelda dan Mario itu telah ada menurut tahun 80-an & sampai kini masih nggak terdapat matinya loh.
Apakah kalian pernah main game berdasarkan franchise pada atas? Apakah menurut kalian terdapat yang patut dibawa balik ? Share pada kolom komentar ya!
Comments
Post a Comment